Terkadang terlalu mudah untuk mencari yang tidak benar, dibanding untuk melihat apa yang sesungguhnya baik.
Terasa terlalu nikmat untuk membahas apa yang kurang dibanding apa yang bisa dilakukan.
Adakah yang salah, lebih sering terlintas dibanding sebaliknya.
Sesekali tanyakanlah kenapa. Bukan kepada orang lain, tapi kepada Ia yang ada dipantulan kaca.
Sikap yang tidak sesuai tidaklah selamanya membuat itu salah. Tidak sesuai adalah persepsi subjektif, yang mungkin persepsi tersebut juga tidak lebih benar dari apa yang dianggap salah.
Lalu siapa yang benar?
Pertemuan semua hal yang berbeda akan menghasilkan kejutan kejutan dalam keseharian, apakah baik dan buruk itu tidak ada yang tau. Ini akan terjadi sepanjang hidup sampai mati. Maka silahkan jika ingin mempermasalahkan apa yang tidak sesuai. Silahkan membuang waktu yang tidak akan kembali untuk mengharapkan satu hal yang sia sia.
Setiap yang bernafas punya tujuannya masing masing, yang mungkin berbeda satu sama lain. Bahwa mahkluk hidup memiliki tolak ukur kebahagiaan yang berbeda beda. Maka penghinaan terhadap pencapaian atau merasa lebih tinggi adalah tidak berguna. Sombong saja tidak berguna, apalagi merasa iri..
Keyakinan akan apa yang dijalani adalah mutlak, tidak selamanya menenangkan memang. Merasa takut adalah wajar, merasa bimbang juga tidak mengapa. Asalkan bisa kembali berpijak setelahnya.
Berbagilah untuk setiap kebahagiaan yang dialami, dan ketika mereka yang melakukan itu mari diterima dengan akal yang positif. Bersama untuk merayakan apa yang mereka alami, mungkin bisa jadi pecut diri, atau sekedar inspirasi.
Menjadikan mudah merasa senang tentu lebih membahagiakan. Membiasakan menerima dengan baik akan melegakan.
Sadarkan diri bahwa menit menit hidup tidak bisa terulang, yang ada hanya waktu yang menghadang.
Maka lakukanlah yang terbaik tanpa jadi merasa yang paling benar.
Source: Iga Massardi
Source: Iga Massardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar