Surat ini untuk siapapun yang membenci saya, tidak suka, dan
sebagainya..
Saya tau, saya gak sempurna.
Saya tau, saya gak selalu bisa tau gimana diri saya
dihadapan orang karena saya tidak selalu membawa kaca kemana-mana. HA.
Saya tau, kamu membenci saya.
Saya tau, apapun yang kamu lihat dalam diri saya selalu
bernilai salah.
Saya tau, kamu tidak nyaman dengan keberadaan saya.
Maaf sudah membuat kamu setiap hari memikirkan saya, padahal
saya tidak pernah meminta kamu untuk memikirkan saya.
Maaf sudah membuatmu gelisah dimana kamu melihat saya di
dekatmu.
Maaf sudah membuat hari-harimu hancur karena melihat tingkah
saya di depanmu.
Maaf sudah membuat otakmu berpikir negatif, padahal belum
tentu apa yang dipikiranmu itu benar.
Maaf sudah membuatmu menyia-nyiakan waktumu hanya untuk
membenci saya.
Dibenci, tidak di sukai, itu hal biasa. Saya hidup, saya
manusia. Perihal suka atau tidak suka terhadap saya itu berdasarkan penilaian
masing-masing individu. Saya tidak pernah memaksamu untuk menyukai saya, dan
kalaupun kamu tidak suka....itu urusanmu.
Kalau saya adalah manusia yang meresahkan buatmu, saya
tunggu kamu berbicara di hadapan saya. Langsung.
Kalau kamu menginginkan sebuah perubahan dari saya, mengapa
tidak memberi suatu kritikan?
Buat apa mendendam? Buat apa habis-habisan membicarakan
tentang saya di hadapan teman-temanmu? Buat apa menyumpah-nyumpah dalam hati?
Buat apa memperbesar masalah yang seharusnya tidak menjadi masalah? Lebih baik
bicara di hadapan saya. Itu lebih baik, dan memang seharusnya begitu.
Mungkin, memang hidup saya nampaknya lebih indah dari
hidupmu.
Mungkin, hidup saya lebih menarik dari kehidupanmu.
Dan mungkin, itulah yang membuatmu benci/tidak suka.
Terimakasih banyak..
Saya tau, kamu ingin seperti saya. Nampaknya, kamu harus
dirangkul oleh Tuhan. Agar kamu lebih mensyukuri arti hidupmu yang sebenarnya.
Terlalu berharga hidupmu untuk membenci orang lain dan terus memendam
kebencianmu itu.
Tuhan, berkati mereka yang belum tau benar sepenuhnya
tentang saya dan bagaimana saya.
Tuhan, bukakan pikiran dan hatinya yang masih tertutup
karena kebenciannya.
Tuhan, cucikanlah isi pemikiran mereka yang negatif dengan
pemikiran yang lebih positif.
Tuhan, buatlah hidupnya tenang.. Mereka butuh rangkulanmu,
agar mereka lebih terasa terjaga. Jaga hatinya ya Tuhan...
Begitupun denganku. Jagalah hati ini dari perasaan iri dan
dengki.
Tidak pernah aku merasa takut sedikitpun dengan mereka yang
membenci. Malah semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan
berkualitas.
Semoga mereka mengerti. Semoga..
Thanks for those who hate me, i'm so appreciate it! Thank you, haters. GBU
Dengan hormat,
dari aku yang kamu benci namun ternyata kamu kagumi.
Dengan hormat,
dari aku yang kamu benci namun ternyata kamu kagumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar