Kali ini saya mau ngomongin soal masalah anak remaja nih,
tentang problem nya anak ababil hahahaha. Disini gak menyangkut tentang satu
hal aja kok, tapi keseluruhan, yah gak keseluruhan banget sih. Tapi kasus ini
tuh yang biasanya ada, dan mungkin udah gak aneh lagi.
Yap! Kadang suka bingung sama tingkah seseorang yang sangat
sangat sangat arogan dan terlalu emosional. Saya yakin, di tiap diri manusia
juga punya sedikit sifat arogan dan emosional. Tapi itu semua tergantung
bagaimana kita mengendalikannya. Kalau kita bisa mengendalikan diri kita dengan
baik, kita gak akan jadi orang yang sangat arogan, super egois, atau emosional.
Ada kalanya kita wajar untuk marah, lihat sikon lah. Kita juga harus bisa
ngebedain dimana kita harus menempatkan diri sebagai orang yang serius, dan
dimana kita menempatkan diri sebagai orang yang suka bercanda/gak serius. Kita
harus tau tempat.
Gimana caranya ngadepin orang yang pengen disenangi sama
semua orang tapi dia gak ngukur dirinya sendiri?
Saya yakin, tiap orang pasti pengen dong disenangin sama
teman-temannya bahkan semua orang, dan pasti tiap orang pengen kalau
orang-orang nyaman ada di dekat dia. Tapi kita juga harus sadar diri. Maksudnya
sadar diri begini nih, contohnya saya tau saya punya sifat buruk (misalnya ceroboh),
nah kita kan udah tau itu sifat buruk, itu hal buruk, lalu kenapa gak ada usaha
buat ngerubah hal/sifat tersebut menjadi baik? Kenapa gak berusaha buat
ngerubah diri kita menjadi pribadi yang lebih matang dan baik dicontoh?
Semua orang memang punya watak yang berbeda. Ada yang
gampang kesinggung, ada yang pemarah, ada yang pendiem, ada yang childish, ada
yang cerewet, ada yang suka cari perhatian, dan lain-lain. Tapi kita harus bisa
membedakan, contohnya; mana yang asli childish (kekanak-kanakan) dan mana yang
cuma so imut doang kekanak-kanakannya. Itu terlihat jelas loh! Saya yakin
kalian juga bisa ngebedain kalau kalian ngeliat temen kalian seperti itu. Nah,
itu contoh.
Saran saya sih, kalau ada hal-hal yang tidak mengenakan kita
dengar, selama kita belum tau itu benar atau tidaknya, mending netral deh.
Daripada nantinya kesalahin atau berakibat lebih fatal lagi.
Kalau ada yang ngomong si A tuh buruk, begini begitu dan
blablabla. Selama di mata kita si A itu biasa saja, buat apa kita terpengaruh
omongan orang yang belum tentu akan kebenarannya itu? Netral aja deh sebelum
kalian nyadarin kalau emang yang dikatain orang itu tuh bener-bener real. Tapi
kalau kalian udah nyadari kalau ternyata benar, yeah that’s what you see. Kamu
boleh percaya.
Kalau kalian punya masalah, selama itu masih bisa ditanganin
secara baik, kenapa harus diperbesar? Tunjukkin kedewasaan kalian.
Oh iya, jangan jadi orang yang terlalu menutup diri alias
gak mau berbaur sama yang lain. Misalnya, kamu di kelas temenan sama yang
itu-itu mulu, kamu gak berbaur sama yang lain, lah itu sama aja kamu membatasi
diri kamu sendiri kan? Padahal teman kamu di kelas banyak, mungkin ada 40 orang
lebih, tapi kamu bergaul dengan 2 sampai 6 orang yang itu-itu aja. Kalau kalian
terlalu menutup diri, yang ada orang lain yang mau dekat sama kamu malah
jadinya segen karena tau sikap kamu seperti itu.
Kalau pengen punya banyak teman, jadilah pribadi yang baik,
jadilah pribadi yang menyenangkan. Tiap manusia emang punya sisi buruknya, dan
kalau kita menyadari sisi keburukan kita itu, hendaknya kita introspeksi dan
berusaha untuk mengubahnya menjadi sikap yang baik biar orang-orang senang
bergaul/temenan sama kita. Ya gak coy? Semoga bermanfaat. Kalau ada yang mau
ditanyain, silahkan tanya-tanya. Kasih komentar aja yah hehehe. Makasih buat perhatiannya, GBU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar